Jumat, 30 Mei 2008

Sejarah Dipakainya Nama "Domus Karitatis" untuk Website


Jika ditelusuri dengan iman maka rencana Allah sungguh luar biasa terutama untuk anak-anakNya. Maka percayalah pada penyelenggaraanNya karena hanya dalam Dia ada kepastian dan jaminan hidup. Beberapa hari yang lalu sewaktu saya berdoa, saya meminta kepada Allah agar rumah dimana saya tinggal boleh menjadi rumah yang bisa menjadi tujuan bagi mereka yang membutuhkan cinta. Selesai berdoa, pintu rumah diketok dan setelah saya buka pintu ada seorang nenek yang datang serta mengatakan kalau tidak memiliki beras dan mau hutang uang.
Karena saya sedang "bokek" tidak memiliki uang di rumah maka saya mengatakan kepada nenek itu agar besok pagi saja datang setelah saya bisa mengambil uang dari ATM.
Nenek itu kelihatan kecewa karena tidak memperoleh pinjaman uang tetapi sebelum pulang nenek itu mengatakan kalimat yang membuat saya merinding, "Apakah mas punya buah sehingga bisa untuk makan malam ini?".
"Peeeng", kalimat itu menghantam telinga dan membuat hati ini sedih.
Lalu saya memberikan dua buah apel yang masih tersisa dan ada di meja.
Nenek itu dengan mengucapkan terima kasih pamit pada saya dengan mengatakan kalau buah ini akan ia makan dengan suaminya.
Setelah nenek itu pergi, pikiran saya menjadi kacau memikirkan apa yang akan terjadi malam ini seandainya nenek dan suaminya tidak makan, maka saya langsung lari ke ATM untuk ambil uang dan syukur kepada Allah di ATM masih ada uangnya walaupun hanya sedikit. Yang pasti masih sangat cukup untuk beli beras bagi nenek itu. Malam itu juga saya membeli beras dan mengantar beras ke rumah nenek itu dan nenek ini dengan suami dan cucunya sedang tidur-tiduran didepan televisi.
Hati menjadi lebih tenang setelah mengantar beras kepada nenek itu dan menyelipkan sedikit uang untuk membeli lauk makan mereka.
Saya tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya pada nenek ini yang pasti hati saya lebih bergembira karena boleh berbagi dengan mereka yang lebih membutuhkan.
"Ini adalah orang miskin boleh berbagi kepada yang lebih miskin"
Dari pengalaman itu, pikiran saya terus memikirkan nama "rumah cinta-kasih".
Rumah dimana setiap orang boleh menemukan pengharapan hidup menjadi lebih baik setelah memasuki rumah itu. Rumah ini harus diusahakan walaupun hal ini tidak mudah untuk dilakukan.
Dengan pertolongan Allah semua pasti akan terjadi.
Pengalaman sore ini ternyata seperti gayung tersambut, dimana seorang sahabat yang ada di Jakarta yang hari itu sedang memikirkan sebuah nama untuk Website yang akan dibuat guna mewartakan pelayanan kecil yang akan dilakukannya bersama dengan rekan-rekan lain.
"Pelayanan sekecil apapun harus dimulai untuk memberi warna indah pada kehidupan ini dan pelayanan ini akan bisa berjalan kalau ada wadah yang mewartakannya dan menggugah hati orang banyak untuk berani terlibat dan hal ini akan mungkin terjadi dengan adanya rumah yang bernama website".
Sewaktu rekan itu bertanya kepada saya apa nama yeng cocok untuk website yang akan dibentuk, saya langsung menjawab "Domus karitatis" dan rekan itupun menyetujuinya serta akan menjadikan nama ini sebagai nama website yang sedang dipersiapkan.
Sejak waktu inilah nama itu disetujui sebagai nama website yang sedang dirancang oleh rekan-rekan di Jakarta.
Yang menakjubkan adalah pribadi-pribadi yang masuk menjadi pelopor website ini.
Semua adalah pribadi lama yang pernah akan membuat website untuk sebuah karya yayasan tetapi karena ada banyak kendala akhirnya tidak terjadi dan setelah pertemuan dengan salah satu rekan saya ternyata semua bisa berjalan dengan baik tanpa harus didahului dengan pertemuan resmi dan pemikiran yang "njlimet".
Allah yang menggerakkan dan Allah pula yang membimbing hingga website ini terbentuk dan pekerjaan pertama yang dilakukan adalah program cinta membantu seorang nenek yang bernama nenek Kartini.
Sungguh luar biasa yang telah dilakukan oleh Allah.
Dalam waktu yang sangat singkat semua berjalan dengan baik dan pelaksanaan program keberpihakan kepada cinta inipun sudah final akan dimulai pada awal bulan ini yaitu merenovasi rumah nenek Kartini ini.
Dinegeri yang menjunjung nama besar RA Kartini ternyata ada "kartini" yang lumpuh tidak bisa melakukan aktifitas dan mobilitas dengan baik sekaligus tinggal dalam "gubuk" yang sangat memprihatinkan.
Dan dari nama "kartini" pula cinta boleh mulai dilakukan melalui website ini dan sehingga boleh semakin memuliakan Allah yang telah mengirim pribadi-pribadi istimewa dalam pembentukan website ini dan lebih mengagumkan lagi dengan mengirim "ANDA" yang bersedia membaca website serta memiliki kerelaan membantu program renovasi hingga program ini boleh akan dimulai awal bulan Juni.
Berawal dari doa, dilanjutkan karya cinta berbagi buah dan saat ini sedang mempersiapkan karya sederhana merenovasi rumah nenek Kartini.
Ternyata dengan ijin dan berkat Allah "Domus Karitatis" ini akan menjadi rumah bagi setiap orang yang ingin merasakan cinta.
Memang penulisan "domus karitatis" sebenarnya kurang tepat dan cenderung salah tetapi tidak jadi apa dan ini malah melambangkan kesederhanaan dari setiap pribadi yang terlibat didalamnya karena tidak memiliki latar belakang yang "hebat" dan hanya mengandalkan kemampuan yang ada serta kemampuan utamanya adalah Allah sendiri.
Semoga semua dalam perlindungan Tuhan dimana dalam rumah bernama "domus karitatis" inilah Bunda Maria menjadi Ibu dan Allah menjadi kekuatannya.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam rumah bernama "domuskaritatis.blogspot.com".
(petrusp)