Senin, 18 Agustus 2008

Blog Baru

BLOG INI SUDAH DINON-AKTIFKAN.

SILAKAN KUNJUNGI BLOG BARU KAMI DI:

http://domuskaritatis.wordpress.com

Selasa, 17 Juni 2008

Sulitnya Meng"hidupi" Sebuah Karya

Tidak pernah terbayangkan dalam benak saya....bahwa saya akan meng'hidup'i sebuah karya...
Berawal hanya dari rasa 'penasaran' ingin tau bagaimana kehidupan sebuah karya......disebuah perkampungan miskin di ujung kota ini, saya 'terikat' menjadi 'satu' dengan penghidupan karya ini.
Karya yang saya mulai dengan hanya rasa senang untuk bekerja dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan. ....hanya sebagai 'pekerja' .... mengajar anak2 les SD, membantu menggerus obat di klinik murah, membagi2kan sembako sumbangan para saudara donatur..... tanpa rasa 'beban' dan 'tanggung jawab'...... hanya senang melihat anak2 tertawa2, senang berbincang2 dengan nenek2 dan mendengarkan keluh kesah mereka...... ..masalah2 memang ada....tetapi semua mudah....saya hanya tinggal bilang pada Bapak pimpinan.... "Pak, anak2 kehabisan buku tulis", "Pak, keluarga ini tidak punya beras" dll.....dan tidak berapa lama...Bapak pimpinan akan bilang...."Silahkan diberikan apa yang mereka butuhkan, barang2 tersebut ada di gudang"....: ).
Namun, masa2 'senang' itu tidaklah berlangsung lama.....
Sekitar 6 bulan yang lalu....Bapak pimpinan yang baik dan murah hati ini 'pergi'..... .kehidupan karyapun mulai terasa 'berat'..... .kerap kali diri ini ingin pergi meninggalkan karya ini karena tidak mampu 'melihat', 'mengalami', 'mendengar' kesulitan masyarakat miskin karya ini....yang tidak lagi terlayani... ..
Namun kerap kali pula, hati ini tidak tega untuk pergi......terbayan g2 dalam benak saya, anak2 yang akan putus sekolah, keluarga2 yang tidak makan...dan kalaupun makan...kerap kali hanyalah nasi dan satu potong tahu, orang2 tua yang sakit ntah karena stroke, osteoporosis dan lain2 yang hanya tergeletak di gubuk kotor tanpa pernah bisa berobat (bahkan klinik 5000 kami pun yang sudah termasuk dokter dan obat2annya pun tidak mampu mereka bayar).....anak2 kecil yang tidak pernah merasakan susu, selain susu asi 'gratis' dari ibu mereka waktu bayi....dll. ..belum lagi masalah2 ketidakadilan lain yang melilit kehidupan mereka....yang seolah2 tanpa jalan keluar....seperti : pinjaman uang dari para tengkulak, dengan bunga 30% per bulan, air bersih yang harus mereka beli 2.500/jerigennya. ...dan bahkan ditengah2 perkampungan itu, ntah ada berapa banyak keluarga yang masih memasak dengan kayu bakar.....karena ntah gas ataupun minyak tanak adalah barang yang tidak terbeli bagi mereka....bahkan untuk memasang lampu sebesar 20watt pun mereka tidak mau karena takut biaya listrik yang harus mereka bayar per bulannya membengkak.. ....bagaimana hati ini tega pergi begitu saja?.
Memang saya akui, saat ini saya 'terjerat' pada persoalan mereka......
Saat membantu biaya SPP sekolah....dengan lilitan kemiskinan.. ..apakah kita tidak akan mengusahakan saat mereka harus membeli buku pelajaran per semester? harus membayar uang pangkal saat masuk SD, SMP, SMA?....apakah kita akan diam saja disaat mereka sekolah tanpa pernah sarapan? karena tidak ada makanan dirumah..... apakah kita akan membiarkan saja saat kita melihat mereka berjalan kaki untuk jarak yang jauh untuk pergi dan pulang sekolah karena untuk naik angkutan 2000/hari mereka tidak mampu?.....
Memang banyak orang berkata "sudahlah... .nggak usah terlalu dipikirin... .emang sih kasian....tapi kamu bisa apa? masak kamu harus mencukupi semua kebutuhan mereka? itu kan bukan tanggung jawab kamu...." .
Lalu itu tanggung jawab siapa???
Saya akui saya bukanlah orang hebat, orang kaya yang bisa mencukupi semua kebutuhan orang2 ini.......tapi apakah saya salah jika saya tidak tega dan tidak ingin membiarkan itu semua terjadi begitu saja tanpa 'perjuangan' .....mungkin .... mereka tidak akan cukup dengan apa yang saya lakukan..... tetapi paling tidak....saya memberi mereka sedikit pengharapan. ....untuk bersama2 berusaha menggapai sesuatu yang lebih baik....yang sakit mungkin akan tetap sakit.....yang mati mungkin akan tetap mati....yang miskin mungkin akan tetap miskin.....tetapi bukankah ada suatu kebahagiaan yang luar biasa jika dari antara mereka semua yang sakit ... ada 1 yang bisa disembuhkan. ...ada 1 yang berumur lebih panjang....ada 1 yang cukup sukses dan bisa menghasilkan. ...mungkin dari 100 hanya ada 1 yang seperti itu....atau bahkan dari 1000 hanya ada 1 yang seperti itu....tetapi bukankah itulah arti sebuah pengharapan? ?.
Saat ini saya memang dihadapkan bukan lagi pada pilihan untuk pergi dan meninggalkan karya ini dengan segala lilitan kemiskinan dan persoalannya. ...tapi dihadapkan pada ketidakberdayaan karena merasa tidak mampu meng'hidup'i karya ini........orang2 tua dan anak2 yang membutuhkan susu setiap bulannya, anak2 yang membutuhkan buku2 dan alat2 tulis untuk tahun ajaran baru, anak2 yang membutuhkan biaya untuk uang pangkal sekolah....sembako dll.
Ntahlah..... hanya Allah yang tau kemana 'karya' ini akan dibawaNya... ...bagaimana 'mencukup'kannya. ....
Ini adalah milikNya.... dengan segala kekurangan, kelemahan dan ketidakberdayaan. ...saya serahkan semuanya ini kembali kepadaNya... ..hanya Dia 'Sang Pemilik Karya' yang mampu menyelamatkan dan mencukupkan semuanya ini. Amin.
Terima kasih atas kesediaan untuk mendengarkan 'sharing' cerita 'hati' ini....

Minggu, 15 Juni 2008

Nenek Kartini (3) "Rumah Sudah Rampung"




Siang ini, saya kembali menjenguk ke rumah si Mbah Kartini....rumah sudah rampung... hanya tinggal sedikit pekerjaan memasang engsel jendela kamar saja....jadi siMbah sudah bisa menempati 'rumah' barunya ...:)) Syukur kepada Allah.....sekarangbeliau lagi mencari hari dan waktu yang baik untuk pindah :)) katanya sih kalo nggakmalam ini ... ya besok pagi beliau akan pindah ke 'rumah' barunya...:))Hari ini (maaf...) saya membuat nenek menangis.....tapi sungguh, saya nggak sengajaloh....selesai menjenguk rumah nenek, membayar tukang dll...saya masuk kedalam ke'gubuk' anaknya yang perempuan tempat beliau 'menumpang' selama 'gubuk'nyadibangun....hari itu...memang saya banyak diam....karena lagi mikirin nanti si Mbahkalo udah balik ke 'gubuk'nya sendiri .... dia mau ngerjain apa? saya memang inginmemberi beliau pekerjaan sederhana untuk mengisi hari2 tuanya....seperti menanamtanam2an obat di pot2 didepan 'gubuk'nya dan setelah beberapa waktu mungkin bisadi'panen' dan di'olah' sedemikian rupa sehingga dapat dijual dan memberi sedikitpenghasilan buat beliau....tapi yah...itu masih sekedar angan2.....karena saya tidaktau banyak tentang tanaman2 obat ini....disaat saya sedang 'bengong' mikirinitu....tiba2 si Mbah menepuk kaki saya...."Neng....jangan marah ya...si Neng lagi marah ya sama saya?"...loh??...."Nggak, kenapa si Mbah mikir begitu?"....terus si Mbah mulai nangis....(wah...kenapa nih??)...."Maaf ya kalo saya punyasalah....tolong dimaapin, soalnya kemarin Neng kesini tapi nggak mau nemuinsaya....yah mungkin si Neng marah sama saya karena kemarin saya sempat ngomong kalogubuk anak saya ini juga udah mau rubuh (memang gubuk anaknya yang perempuan inisudah miring dan hampir rubuh..)....saya minta maaf..."...ooooo ....sambil tersenyum dan memegang tangannya saya bilang "Nggak usah mintamaaf....si Mbah nggak punya salah sama saya.....saya kemarin kesini tidak menemui siMbah, karena katanya si Mbah lagi tidur dan lagian saya datang mengantarkan kasurdan closet pake mobil teman saya....jadi saya harus buru2 pulang karena mobilnya maudipakai....:)) bukan karena marah sama si Mbah..:))"...."Iya saya jadi sedih, kirain saya punya salah jadi si Neng nggak mau ketemu samasaya lagi.....saya udah berterima kasih sekali, si Neng dan teman2 mau membuatkan'rumah' baru buat saya....saya nggak minta apa2 (...katanya terisak sambil mengusapair matanya pake kain kebayanya..)....pokoknya 'rumah' itu sampe kapanpun adalahrumahnya si Neng dan teman2....silahkan datang kapanpun si Neng dan teman2 mau..maungineppun juga boleh :) , saya dijengukpun sudah sangat berterima kasih....si Nengkalo datang juga nggak usah bawa apa2...saya nggak minta apa2.....dijenguksesekalipun... saya udah sangat berterima kasih ...., si Neng jangan marah sama sayaya....maklum udah tua kali ya...jadi suka mikir macem2"....hehehe (dalam hati)..."Iya, nggak papa ... udah jangan dipikirin...yang pentingnanti si Mbah dirumah baru...belajar berjalan dikit2 ya.....nanti saya usahain susuuntuk si Mbah setiap bulan supaya kakinya tambah kuat (timpal saya....dalam hatisaya juga bingung darimana uangnya? kan susu untuk orang tua tidak murah dan saatini ada sekitar beberapa orang tua lain yang membutuhkan itu ....)"Dalam perjalanan pulang, seorang Ibu tetangga si nenek yang membantu saya mengurusrumah nenek menegur saya "Tadi si Mbah diapain sama Mbak sampe nangis begitu?"katanya sambil tersenyum...yah sayapun hanya tersenyum.....'yah ketidakhadiran'seorang asing' seperti saya....untuk hanya sekedar menyapa seorang nenek tua...ternyata telah melukai hatinya, perbuatan 'kecil' ini ternyata begitu berhargabaginya' :)....hari ini saya pulang dengan bahagia, karena 'gubuk' itu telah membawa'kebahagiaan' bagi banyak orang, keluarga ini dan kita semua :)).Syukur kepada Allah Bapa yang MahaKuasa atas penyelenggaraan IllahiNya yang telahmenyatukan pribadi2 'istimewa' didalam 'karya' kecil ini dengan hati yang 'besar'.Terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan partisipasi para pribadi2 'istimewa' yang terlibat dalam karya ini......sehingga terwujudlah sebuah 'rumah' sederhanabagi nenek Kartini.....Gubuk ini memang hanyalah sebuah rumah sederhana yang akan lapuk oleh waktu.....tapi'cinta dan kepedulian' yang tertanam didalam hati mereka (nenek ini, keluarganya dansemua pribadi yang terlibat didalamnya) dan juga didalam hati kita akan adaselamanya .....Salam dalam cinta dan kebersamaan bergandeng tangan mewujudkan rumah nenek Kartinibersama Allah.

Vico Yashinta

Minggu, 08 Juni 2008

Tumbuh di Dalam Iman...

.........tumbuh didalam iman kepada Allah......Awal saat saya bergabung dengan karya di ujung Jakarta ini.... hanya ada 1 perasaan didalam hati saya....'BAHAGIA'....ya hanya itu!....saya mengajar 'les' untuk anak2SD....3x seminggu ... kemudian seperti ke'candu'an...akhirnya sayapun membantu balai pengobatan disana 3x seminggu....jadilah 6 hari dalam seminggu saya berada didalam karya :))....sungguh itu adalah hari2 yang 'BAHAGIA'....hingga suatu hari mulailah muncul 'serpihan2' kecil masalah ....saat mengajar anak kelas 2 SD....seorang anak menangis (padahal anak ini model anakyang ceria dan tidak cengeng)...lalu saya tanya "ada apa?"anak ini tidak mau menjawab... hanya terus menangis terisak-isak...menggeleng-gelengkan kepala dan ingin langsung pulang.....saya tarik tangan anak itu, saya rangkul dan saya pangku....sekali lagi saya tanya "ada apa?"akhirnya dia bilang..."kepala saya diketok pake pen sama kakak guru (ada beberapa org kakak senior mereka lulusan SMP yang memang membantu kami mengajar karena kurangnya tenaga guru) dan katanya 'bego lu'...".....sekarang saya yang sedih ...karena saya cukup dekat dengan anak ini dan saya tau jika tidak keterlaluan, dia tidak mungkin menangis .... bagaimana mungkin seorang kakak GURU bisa tega berbuat seperti itu kepada adik MURIDnya....?Sore, sepulangnya dari mengajar les.....pikiran saya masih terus berkutat pada kejadian dengan anak ini....hingga akhirnya saya telepon Bapak yang menjadi pimpinan karya ini."Malam Pak....maaf, apakah boleh saya cerita sesuatu tentang kejadian hari ini ditempat les?"...beliau bilang "silahkan...ada apa?"Saya ceritakan pada beliau kejadian anak itu diketok kepalanya........."maaf Pak,saya tidak rela anak ini diperlakukan seperti itu, memang diketok dengan pen...saya yakin tidak sakit....tapi anak ini menangis karena hatinya, harga dirinya yang sangat 'terluka' dengan perlakuan itu....saya mengerti bahwa ....ini memang hanyalah tempat 'les' seadanya ...dengan 'guru2' seadanya....tetapi saya TETAP tidak bisa menerima perlakuan kakak gurunya terhadap anak ini....anak ini memang dari keluarga miskin, tetapi itu BUKAN alasan bahwa anak ini PANTAS untuk mendapat perlakuan seperti itu....."....untunglah beliau adalah seorang pimpinan yang bijaksana...."saya mengerti kesedihan dan kemarahan kamu, seorang anak TIDAK BOLEH diperlakukan seperti itu!....miskin ataupun kaya!. Besok akan saya tegur kakak guru itu!....terima kasih atas ceritanya ya.."Itulah MASALAH pertama yang muncul dalam karya yang saya jalani.....sebuah 'masalah'yang mau saya 'perjuangkan' dalam hidup saya bukan karena ego, bukan karena uang atau keuntungan pribadi tapi karena hati....Jujur....selama 2-3 bulan didalam karya (6 hari dalam seminggu).....sayapun mulai mengalami kesulitan finansial....Syukur kepada Allah bahwa didalam kesulitan2 inilah saya boleh ....'bertumbuh'didalam iman kepada Allah.....saya yang masih 'bayi' dalam hal doa (wong balik kegereja aja baru sekitar 4-5 bulan)....belajar untuk 'mengadukan' semuanya ini kepada Allah didalam doa2 sederhana tanpa 'format' yang jelas bahkan kadang hanya diam, merenung dan meneteskan air mata....karena merasa tidak berdaya, tidak mengerti harus bagaimana dan tidak tau harus berbuat apa....sungguh HANYA SEPERTI ANAKKECIL...yang hanya bisa pasrah dan menangis...tidak bisa apa2 dan HANYA MENGGANTUNGKAN DIRI kepada Allah sebagai BAPA, sebagai ORANG TUA......'teringatlah saya akan kata2Nya".......barang siapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti anak kecil, ia tidak akan masuk kedalamnya"....didalam perenungan iman....mungkin inilah yang 'terjadi' pada diri saya. Dalam doa2 sederhana itulah.....pertama kalinya dalam hidup....saya mengalami bahwa doa adalah PERCAKAPAN dengan Allah......didalam keheningan doa, didalam ketenangan jiwa dan kepasrahan penuh untuk mengandalkan Allah dan HANYA Allah... dalam perasaan tidak berdaya.....doapun BERBICARA .....Ia meminta "Percayalah.....percayalah kepadaKu saja atas semua persoalan hidupmu"....betapa terkejutnya saya saat itu.....spontan saya membantah "Tuhan, bagaimanakalau saya tidak mampu untuk percaya?. Engkau tau....saya pernah 'hilang' darihadapanMu selama lebih dari 10 tahun dan saya tau ... saya tidak akan kembali 'pulang' kepadaMu kalau bukan karena panggilanMu....selama ini, bukanlah kemampuan saya sendiri untuk 'pulang', untuk percaya kepadaMu....tapi karena rahmat kerahimanMu, karena kemurahan hatiMu semata.....bagaimana kalau saya tidak mampu untuk percaya kepadaMu?"Ternyata....kata2Nya pun bersaut "Mintalah.....mintalah kepadaKu untuk percaya....maka Aku akan memberikannya kepadamu".............sayapun tertunduk dan meneteskan air mata....ntah bagaimana 'melukiskan'perasaan ini......rasa lega, rasa syukur, tenang...damai menyelimuti diri saya.....dan pertama kalinya pula dalam hidup....saya SUNGGUH mengalami ALLAH YANGHIDUP, Allah yang Agung dan penuh cinta............betapa sedih hati saya ...merenungi ...'bagaimana mungkin selama tahun2 lalu dalam hidup saya, saya melukai hati Allah yang begitu penuh cinta dan kelembutan seperti ini?'.....Didalam dan bersama Allah, saya akan berusaha untuk setia! saya tidak ingin dan tidak rela melukai lagi hatiNya!....saya serahkan kesulitan keuangan saya kepadaNya....dan Sungguh Allah MahaKuasa...Masih melekat kuat dalam benak saya....kesulitan keuangan yang saya hadapi saatitu....saya butuh sejumlah uang untuk membayar asuransi (jumlah uang yang tidakseberapa dibandingkan dengan penghasilan saya dulu dari usaha)....1 bulan sebelum jatuh tempo pembayaran....saya mendapatkan 'proyek' yang hasilnya cukup untuk membayar asuransi itu bahkan sangat 'lebih'....itulah Allah kita, Allah yang penuh cinta, Allah yang tau kebutuhan kita LEBIH daripada kita sendiri....Memang dulu...uang saya lumayan banyak...tapi kejelimetan hidup saya karena uangpun banyak....'berapa penghasilan saya bulan ini? kok lebih kecil dari bulan kemarin?'...'berapa tabungan saya? wah kok masih kurang banyak untuk beli ini itu'.....'wah kok pengeluaran saya bulan ini besar sekali....nanti tabungan saya berkurang dong, apa jangan2 orang2 menipu saya?' (maaf, dulu saya memang pelit dengan uang..:)...dan tidak pernah merasa cukup.....sekarang...saya memang tidak punya banyak uang tetapi hidup saya CUKUP dan saya tidak punya banyak pikiran tentang uang....saya hanya butuh Allah dan bersama Allah ....hidup saya cukup dan saya bahagia...:))Allah dan Karya....Iman dan Perbuatan.....hakikat kehidupan.Pada suatu waktu, saat menemani 1 grup lansia yang sedang bakti sosial disana....seorang Oma bilang "...hebat ya, kamu mau setiap hari datang membantu ditempat ini..semoga kamu bisa terus berkarya seperti ini, mereka (warga2 di Kampungini) memang membutuhkan kamu".....hati kecil ini menentang ....."Maaf Oma.....saya tidak hebat, saya egois.....saya ketempat ini setiap hari karena saya membutuhkan tempat ini!....kalau HANYA karena mereka membutuhkan saya....sudah sejak lama saya pergi dari tempat ini......saya tetap setia disini karena saya MEMBUTUHKAN mereka LEBIH daripada mereka membutuhkan saya..."'..ya, kerinduan hati untuk mengasihi....untuk menyayangi dan kebersamaan dengan mereka....kebahagiaan hati yang saya rasakan....saat melihat senyum seorang nenek2 ompong yang menerima sembako..:)), melihat anak2 yang berceloteh mencariperhatian...:))....merasakan ketulusan hati mereka....yang memberi hanya 1 buah belimbing...:))...kerinduan akan kekayaan 'harta karun' hati yang ada didalam karya ini....itulah yang menjadikan saya SETIA'. KESETIAAN.......itulah yang HARUS dipertahankan dan diperjuangkan.....Kesetiaan kepada Allah Bapa di Surga.....didalam dan bersama Allah, saya akan 'KAYA'bukan oleh harta yang dapat hilang dan lapuk oleh waktu .. yang dapat dirampas oleh orang lain......tetapi oleh HARTA KARUN SURGAWI....yang memberikan 'kepenuhan'hidup......yang kekal dan tidak dapat dirampas oleh siapapun. Seorang pembimbing rohani pernah memberi perenungan ...."Apa yang sanggup kitalakukan demi cinta kepada Allah? ... Ini perlu kita jawab agar hidup memiliki arahyang jelas akan tindakan yang dilakukan untuk menunjukkan cinta kepada Allah. Jawaban boleh berbeda berdasarkan kemampuan dan kemauan TAPI yang jelas jawaban itu harus diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari2. Selamat mencari jawaban yang sesuai dengan diri anda"."........didalam nama PutraNya ...... saya serahkan diri saya, hidup dan mati saya bagi Allah.....sanggup atau tidak sanggup bukanlah 'kuasa' saya......tapi saya percaya didalam dan bersama Dia, itulah yang pantas untuk diserahkan kepadaNya karena saya adalah milikNya....."Biarlah terjadi apa yang dikehendakiNya....Biarlah Ia 'memakai' apa yang menjadi milikNya.....saya percayakan diri saya kepada cinta dan penyelenggaraan IlahiNya....didalam dan bersama Dia, saya tidak perlu memilih....berkarya atau bekerja.......didalam dan bersama Dia, saya hanya perlu melangkah dalam hidup dengan menggandeng tanganNya.....pilihan adalah urusanNya.....Dia tau apa yang terbaik bagisaya, Dia akan memilihkanNya, Dia akan menuntun saya untuk menapaki jalanNya dan Dia akan mencukupkan apa yang saya butuhkan.....asalkan saya mau percaya dan setiakepadaNya! Amin...Syukur kepada Allah Bapa di Surga SANG SUMBER KEHIDUPAN BARU.
(hamba Allah)

Tak Ada yang Mustahil...

........Allah 'bekerja' dengan caraNya sendiri dan 'memilih' pribadi2 yang akan dipekerjakanNya........Beberapa minggu yang lalu....saya dan beberapa orang teman bersepakat untuk memulai karya pemberdayaan masyarakat di Kampung Cilincing, agar mereka mampu 'mandiri' secara finansial....salah satu yang akan kami kerjakan adalah 'proyek' penjahitan kain2 perca....Selama beberapa minggu, kami mencari dan mengumpulkan kain2 perca ini sedikit demi sedikit dari tukang jahit kenalan kami ...sampai terkumpullah 1 dus kainperca.....dan kami pikir "Oke, kami mulai dengan kain seadanya ini".....lalu sayapunmengontak seorang Ibu yang memang telah bersedia mengajarkan pola2/model2 untuk pemanfaatan kain2 perca ini dan kami setuju untuk bersama2 ke Cilincing hari iniuntuk memulai 'proyek' ini dengan 1 group 'penjahit' yang terdiri dari 1 orang Ibudan 3 orang anak perempuan remaja...............siapa sangka....Allah 'mencukupkan' dengan caranya sendiri.....Dua hari sebelum keberangkatan kami ke Cilincing, seorang Ibu mengontak saya dan menanyakan "apakah kamu masih mau kain2 perca?" ....... spontan langsung saya jawab "oh masih banget tante"...lalu Ibu itu bilang "oke, nanti tante anterin malam ini kerumah kamu ya"Malam itu.....Ibu tersebut mengantarkan kain2 perca itu kerumah saya sebanyak 8karung!!!......Tuhan sungguh luar biasa!!!Hari ini, saya dan Ibu guru jahit inipun berangkat ke Cilincing.....Diperjalanan ....Ibu ini bilang...."....Tante selama ini emang hobby membuat pola2 untuk kain2 perca....membuat macam2 handicraft, tapi Tante tidak punya waktu untuk membuatnya sendiri....karena sibuk dengan sekolah dan sekarang sibuk kerja......."'deg'....hati saya seperti 'tersentak'........ternyata 'karya' kecil ini telah mengisi kerinduan hatinya selama ini untuk mewujudnyatakan hobby2nya......'Ya...ternyata Allah telah 'memilihkan' pribadi ini untuk bekerja membantu kami dalam 'proyek' ini...'.....Sungguh didalam iman kepada Allah, tidak ada yang mustahil.....Allah akan mencukupkan segala sesuatunya pada waktunya.....dan memilihkan yang terbaik bagiNya...Hari ini 'proyek' penjahitan kain2 perca ini telah kami mulai di Cilincing.......sebagai permulaan kami menjahit dengan tangan, pola2 kain perca sederhana.....semoga dalam waktu 1 bulan ke depan kita sudah dapat melihat hasilnya berupa taplak, cempalan dll sambil mencari cara pemasaran dari produk2 ini dan memberi penghasilan bagi warga di Kampung Cilincing ini.".....karya ini adalah milikNya, maka kepadaNya pula kami serahkan semua rencana dan kehendak hati ini......biarlah terjadi seperti apa yang dikehendakiNya....."(hamba Tuhan)

Rabu, 04 Juni 2008

Impian Nenek Kartini (2)



Hari senin (2/6/2008) kemarin, rumah nenek sudah rata dengan tanah....
Bata sumbangan seorang Bapak sudah ditumpuk rapih didepan gang rumah nenek dan malam ini ... pasir sumbangan seorang Ibu akan tiba. Saat ini, nenek tinggal dirumah anaknya yang perempuan....ternyata rumah inipun
tidak lebih baik dari gubuk nenek dulu....dinding gedeknya sudah miring dan penuh dengan tambalan2 kardus, atapnya bocor disana-sini....:(( saya tidak tau harus berbuat apa.

Saat berbincang2 dengan nenek dan cucu2nya....'terbongkarlah' sebuah cerita bahwa saat ini....ada 2 orang cucunya yang belum bayar uang sekolah selama 8 bulan dan 2 bulan sebesar Rp.15.000,-/bulan padahal jika uang sekolah ini belum mereka lunasi
sampai akhir tahun ajaran ini....maka mereka tidak boleh menerima raport....:((
Dengan malu2 kemarin... nenek cerita bahwa dulu ketika dia masih bisa bekerja
sebagai pembantu rumah tangga....kehidupan mereka 'cukup' ... paling tidak mereka
selalu bisa makan....tidak seperti sekarang....:(( kalo ada beras ... ya makan
nasi...kalo nggak ada ... yah semoga masih ada mie instant....
Lalu anaknya nenek tiba2 menimpali....
"Iya kalo ada....kalo lagi nggak ada apa2 sama sekali....yaa udah....nggak
makan...paling anak2 setelah pulang sekolah langsung aja saya suruh tidur supaya
tidak terlalu ngerasain laparnya..."
Sungguh saya tidak mampu berkata apa2, saya hanya terdiam......

Sepulangnya dari Cilincing, hati saya gelisah bukan kepalang....saya tidak tau harus
bagaimana....
Hari ini...saya lebih memilih untuk tidak ke Cilincing....saya tidak tega melihat 'kehidupan' mereka.....
Namun siangnya....saya akhirnya memutuskan untuk sedikit berbelanja susu dan biskuit untuk nenek dan cucunya besok.....yah paling tidak....untuk beberapa hari kedepan,
mereka bisa menikmati 'barang mewah' yang namanya susu dan biskuit ... :))

Salam dalam cinta dan kebersamaan membangun dunia baru.
(hamba Tuhan)

Sabtu, 31 Mei 2008

Jika Allah Memanggil...


Beginilah sepenggal cerita 'kehidupan' .....
Hidup yang dulu HANYA saya jalani dengan 'penuh' cita2, ambisi dan tekad untuk menjadi 'besar'....untuk dapat 'dibanggakan' dan juga keinginan untuk 'dihargai atau dihormati' oleh banyak orang.
Namun tanpa disadari...."...bila Allah memanggil....."....saya hanya mampu menjalani hidup sehari demi sehari dengan pertanyaan dan perenungan "apakah sebenarnya 'rencana' Allah atas semua yang terjadi dalam hidup saya?".....

Beberapa kali .... disaat saya mempertanyakan rencanaNya atas hidup saya.....saya
kembali mengingat jawaban ibu saya ketika saya bertanya "saya waktu kecil, anak yang seperti apa?"...beliau menjawab "..kamu diperut tidak macam-macam :)) dan dilahirkanpun dalam kondisi 'mudah' ....mudah karena tidak neko2, tidak ngidam aneh2, tidak banyak mual2 dll dan saat lahiranpun....ketuban pecah saat dirumah... jadi ibu langsung naik becak ke rumah sakit dan hanya dalam waktu 2-3 jam (kalo nggak salah) kamu sudah maksa mau keluar padahal di rumah sakit saat itu hanya ada perawat karena dokter kandungan yang ditelepon masih dalam perjalanan ke rumah
sakit...:)"...yah mungkin saya adalah model anak yang tidak sabaran dan ingin 'bawa'cara sendiri (kata ibu saya loh) karena nggak sabar nunggu dokter dateng dan nekat keluar sendiri tanpa dokter katanya hehehe.

Saat sekolah, kuliah dll.....jawaban ibu saya tetap sama....saya anak yang tidak macam2 menurut dia.....saat sekolahpun nilai saya cukup baik..walaupun tidak berprestasi2 amat juga....saya tidak mau les, kecuali untuk Bahasa Inggris yang memang saya sukai ....saya belajar sendiri dan tidak perlu diajari kecuali saat saya sungguh tidak mengerti, pulang sekolahpun langsung ke rumah....hampir tidak pernah 'ngelayap'.
Persoalan bagi ibu saya justru muncul karena sikap tidak macem2 itu....dia merasa tidak 'mengenal' saya....tidak mengerti 'pola pikir saya'...disuruh les tidak mau,lebih mau bersusah2 belajar sendiri, disuruh naik jemputan sekolah tidak mau, lebih memilih naik bis bersama teman, dibelikan sepatu baru tidak mau, karena sepatu yang lama masih bisa dipakai, ditawari uang saku lebih tidak mau, karena uang saku yang biasapun masih sangat cukup.
Sampai sekarangpun masih begitu....dia tidak mengerti kenapa saya memilih untuk menyerahkan hidup saya untuk melakukan 'karya2' bersama orang2 terbuang dibandingkan bisnis dan uang yang saya perjuangkan selama ini......ibu saya tidak mengerti
pilihan2 hidup saya...dari dulu sampai sekarang....(sepertinya begitu ... dari cerita2 beliau...:))

Kalo dari saya sendiri.....yang paling saya ingat...
Waktu SD...ntah siapa yang ngajarin....saya rajin membaca kitab suci....mencari jawaban atas segala persoalan2 dan pertanyaan2 'hidup' saya. Saya ingat, suatu waktu saya mencoba mengajari ibu saya untuk membaca kitab suci (beliau tidak bisa 'membuka' kitab suci sampai sekarang loh...:))....dan saya ingat tatapan bingungnya atau ntah apa....yang menanamkan 'image' dalam diri saya...seolah2 saya 'aneh'.....sejak itu kitab suci yang saya baca adalah 'rahasia hati' yang tidak saya beritahukan kepada orang lain...kecuali saat saya merasa orang salah mengerti kitab
suci, kadang juga pamer dikit :)) atau kadang saat tergerak menguliahi orang lain :))....kebiasaan ini terus berlangsung sampai kuliah tingkat 2 (waktu itu saya kuliah di luar kota).

Saat tingkat 2...ada satu kejadian yang menjadi titik balik dari kebiasaan membaca kitab suci itu....
..saya lupa....waktu itu kalo nggak salah saya mempertanyakan tentang setan dan Tuhan dan mempertanyakan 'keberadaan dan asal muasal' Allah.....saat itu saya mentok....saya tidak lagi bisa mendapatkan jawaban dari kitab suci.....saya stress berat :)))...sampai akhirnya saya mengaku dosa....(waktu itu saya aktif di Legio Maria)...saya mengaku dosa selesai misa pagi dengan seorang Romo....sambil menangis terisak2 diruang pengakuan...saya ceritakan semua kegelisahan hati saya...... beliau bertanya
"kamu sekarang kerja atau kuliah?"
jawab saya "kuliah" "kamu disini tinggal dirumah sendiri atau kos?"
"kos"
"kamu masih punya orang tua?"
"ya"
"kamu punya teman2 yang baik disini?"
"ya"
"kamu punya kakak atau adik?"
"ya, saya punya 1 orang kakak di Jakarta"
"Baik..... semua yang kamu pertanyakan...adalah pertanyaan bagi banyak orang.....itu adalah misteri dan rahasia Allah. Sayapun yang telah bertahun2 menggeluti hidup rohani, membaca dan mendalami kitab suci...tidak bisa menjawab pertanyaan2 kamu
itu.....itu tidak penting!. Yang penting sekarang.....kamu sekolah, sekolahlah yang baik....kamu punya orang tua, jadilah anak yang baik...kamu punya kakak, jadilah adik yang baik....kamu punya teman, jadilah teman yang baik.....Hiduplah yang baik!,
menjalani hidup yang baik saja ... itu sudah merupakan sesuatu yang sangat berat...dan itu sudah lebih dari cukup".

Itulah titik baliknya....yang aneh....dari sebuah pengakuan dosa, dari sebuah nasehat yang begitu indah dan bijaksana.....efeknya justru bertolak belakang.....saya tidak ke gereja sejak itu!.
Kenapa?
Karena itu tidak baik...(paling tidak itulah pemikiran saya saat itu). Selama ini, saya ke gereja...hanya karena ditanamkan oleh banyak orang bahwa saya HARUS ke gereja....padahal di gereja ..dalam misa, pikiran saya kemana2....hati saya
tidak disana.....kerap kali saya ke gereja karena terpaksa...dan karena itu saya merasa bahwa selama ini SAYA TELAH MENIPU ALLAH dan diri saya sendiri!!.
Sejak itu saya berprinsip....saya tidak mau ke gereja....kecuali jika saya
butuh/ingin ke gereja...karena saat itu...saya akan ke gereja dan menghadiri misa....dengan JUJUR karena saat itu, hati dan pikiran saya adalah HANYA untuk Allah....walau ternyata saya tetap hanya ke gereja saat natal, paskah itupun karena dipaksa oleh keluarga atau teman2 saya untuk ke gereja....yah ...tetap tidak jujur
pastinya :)).
Semuanya ini berlangsung selama kurang lebih 12 tahun....

Sampai januari tahun lalu (2007)......titik kehidupan saya pun berbalik lagi..... Saya yang begitu pelit dengan uang, begitu berambisi dengan pekerjaan....mengumpulkan uang dan membuat target...ingin punya rumah sendiri, mobil sendiri dan tabungan sejumlah besar uang dan setelah itu mau 'pensiun' aja dan hanya
mau mengerjakan hal2 yang saya sukai saja....:)) cita2 yang aneh mungkin....tapi syukur kepada Allah.....saya kualat dengan Allah yang MahaBaik....:) ...karena itu semua SUNGGUH TERJADI!!.....

Suatu hari kakak ipar saya pulang dan membawa sebuah buku "Bebaskanlah kami dari sini", Maria Sima......buku itu mengingatkan saya kembali kepada 'keberadaan' Allah
yang HIDUP....dan 'mereka' semua Roh2 yang Kudus yang ada disekitar Allah dan yang senantiasa ada untuk menjadi perantara kita.... saya kepada Allah....dan pastinya...(yang sangat saya percaya adalah karena panggilanNya)....."Ya, saya
percaya....Allah telah memanggil saya pulang"......untuk 'pensiun' dan hanya melakukan hal2 yang dikehendakiNya...:)
Sedikit demi sedikit tapi pasti....saya kembali ke gereja dengan kerinduan dan kebutuhan hati untuk bertemu dan bersama Allah....Misa Kuduspun menjadi sesuatu yang begitu indah, seringkali saya menangis karena perasaan 'sayang' yang begitu besar kepada Allah, perasaan 'rindu' untuk bersama Allah...merindukan kedamaian, kepastian
untuk melangkah dalam hidup bersama Allah dan kerap kali...karena rasa 'berdosa' ......rasa sedih yang dalam menyadari bahwa saya telah melukai hati Allah yang telah begitu sabar kepada saya.....itu perasaan yang paling menyiksa...tapi disitulah
kuasa kebesaran Allah ADA karena dalam 'keadaan' seperti itu...saya akan hadir dalam doa, dalam misa dengan penyerahan penuh kepada Allah karena rasa bersalah dan
ketidakberdayaan yang begitu dalam....dan sungguh Rahmat Pengampunan itu ADA!...terutama dalam misa kudus dan doa rosario (doa ini sangat special...saya bisa
berdoa rosario juga karena sebuah misteri panggilan yang indah)....disana ada
pengampunan dalam pertobatan, ada jalan keselamatan....ada kekuatan dan peneguhan,
ada cinta dan kebersamaan dengan Allah dan Ibu Maria.....disana dalam penyerahan
akan ada pemurnian, penyucian dan pengudusan karena itulah 'penjagaan' dan
'perlindungan' yand dibutuhkan untuk hidup bagi Allah, untuk layak bekerja bagiNya
dan untuk layak dipakaiNya spt apapun yang dikehendakiNya dan bukan kehendak
saya!.....itulah perjuangan hidup yang paling berat....mencari Allah setiap hari,
berjuang untuk bersatu dengan Allah.....berusaha untuk hidup dengan hanya
mengandalkan Allah.

...bulan Februari 2007 ...selesai baksos di ujung kota Jakata ...ayah saya membawa pulang
sebuah buku "Kepingan kisah yang nyaris terhilang"....buku itu saya lalap habis dalam waktu 2-3 hari....dan saya langsung mencari sang penulis buku
itu....karena ada 1 permohonan dan pemberian 'kecil' yang ingin saya titipkan pada
beliau dan karena ada 1 kerinduan yang dalam waktu itu....bahwa saya seringkali ikut
baksos bagi2 sembako, pengobatan dan lain2....dan setiap kali saya pulang
baksos....ada satu pertanyaan kecil yang selalu muncul dalam hati saya...."apa yang
terjadi dengan orang2 ini (yang telah kami bantu dengan 1x baksos) setelah acara
baksos ini selesai?....bagaimana sesungguhnya kehidupan mereka?...seperti apa
kesulitan mereka, dan sejauh apa sebuah baksos mampu membantu hidup mereka?".
karena alasan2 itulah...saya meminta pada “sang penulis buku” waktu itu...."bolehkah
saya membantu disini .... saat saya ada waktu luang? saya ingin tau proses hidup mereka"......jawabnya waktu itu "Oh, silahkan saja....datang saja kesini
kapanpun kamu mau"....Sejak itulah saya 'terjebak’ dalam karya di pelayanan di ujung kota Jakarta....:))

Sebuah kualat yang indah kepada Allah Bapa yang Mahabaik dan Mahabijaksana...
Ia yang memanggil saya 'pulang' untuk hadir dalam Misa KudusNya....dengan hati,
pikiran dan jiwa yang memang "HANYA UNTUK DIA"....seperti kata2 saya dulu.
Ia yang 'mengabulkan' keinginan 'pensiun' saya .....dan Dia pulalah yang
'memilihkan' bagi saya.......pekerjaan yang saya senangi untuk saya lakukan di masa
'pensiun' saya yang sangat dini :))) (menurut banyak orang...:))....
Saat ini, saya tidak hidup dalam 'berkelimpahan'.....dan mungkin di mata banyak
orang ..... cenderung minim...:)) tapi saat ini saya tidak lagi memperdulikan
itu.....didalam Allah dan bersama Dia, hidup saya CUKUP dan BAHAGIA.....
".........bila Allah telah memanggil......"
"Syukur kepada Allah....." .......itulah kata yang pantas untuk terucap dan HANYA
itu yang mampu saya ucapkan atas segala kebesaran cinta dan kelimpahan rahmatNya
atas diri saya
dan "Terjadilah seperti apa yang dikehendakiNya.......... atas PANGGILAN yang
diberikanNYA!!"

.........sampai saya ada pada saat ini dengan jawaban...."semua pertanyaan2 itu
adalah 'perenungan rohani' yang harus saya sikapi dengan iman yang teguh kepada
Allah dan bukan dengan keragu-raguan akan karya dan 'rencanaNya.....karena semua
peristiwa2 hidup ini adalah misteri Allah yang dapat menjadi baik didalam dan
bersama Dia dan akan menjadi buruk jika saya membiarkan diri saya terbawa pada
keragu-raguan dan menghabiskan waktu mencari kepastian dan jawaban2 semu.....hanya
didalam Dia dan bersama Dia....saya tidak perlu jawaban.....saya hanya perlu
'persatuan' dengan Allah, kepenuhan cinta didalam Allah....dan berjalan setapak demi
setapak, sehari demi sehari dengan menggandeng tanganNya sehingga bukan saya yang
menentukan...tapi Dia, dan setiap hari akan menjadi perjuangan...bukan untuk sukses,
bukan untuk bekerja dan menghasilkan banyak, bukan untuk rencana.....tetapi untuk
berserah penuh kepadaNya agar diri saya pantas untuk dipakaiNya seperti apapun yang
dikehendakiNya.... "
(hamba Tuhan)

Jumat, 30 Mei 2008

Sejarah Dipakainya Nama "Domus Karitatis" untuk Website


Jika ditelusuri dengan iman maka rencana Allah sungguh luar biasa terutama untuk anak-anakNya. Maka percayalah pada penyelenggaraanNya karena hanya dalam Dia ada kepastian dan jaminan hidup. Beberapa hari yang lalu sewaktu saya berdoa, saya meminta kepada Allah agar rumah dimana saya tinggal boleh menjadi rumah yang bisa menjadi tujuan bagi mereka yang membutuhkan cinta. Selesai berdoa, pintu rumah diketok dan setelah saya buka pintu ada seorang nenek yang datang serta mengatakan kalau tidak memiliki beras dan mau hutang uang.
Karena saya sedang "bokek" tidak memiliki uang di rumah maka saya mengatakan kepada nenek itu agar besok pagi saja datang setelah saya bisa mengambil uang dari ATM.
Nenek itu kelihatan kecewa karena tidak memperoleh pinjaman uang tetapi sebelum pulang nenek itu mengatakan kalimat yang membuat saya merinding, "Apakah mas punya buah sehingga bisa untuk makan malam ini?".
"Peeeng", kalimat itu menghantam telinga dan membuat hati ini sedih.
Lalu saya memberikan dua buah apel yang masih tersisa dan ada di meja.
Nenek itu dengan mengucapkan terima kasih pamit pada saya dengan mengatakan kalau buah ini akan ia makan dengan suaminya.
Setelah nenek itu pergi, pikiran saya menjadi kacau memikirkan apa yang akan terjadi malam ini seandainya nenek dan suaminya tidak makan, maka saya langsung lari ke ATM untuk ambil uang dan syukur kepada Allah di ATM masih ada uangnya walaupun hanya sedikit. Yang pasti masih sangat cukup untuk beli beras bagi nenek itu. Malam itu juga saya membeli beras dan mengantar beras ke rumah nenek itu dan nenek ini dengan suami dan cucunya sedang tidur-tiduran didepan televisi.
Hati menjadi lebih tenang setelah mengantar beras kepada nenek itu dan menyelipkan sedikit uang untuk membeli lauk makan mereka.
Saya tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya pada nenek ini yang pasti hati saya lebih bergembira karena boleh berbagi dengan mereka yang lebih membutuhkan.
"Ini adalah orang miskin boleh berbagi kepada yang lebih miskin"
Dari pengalaman itu, pikiran saya terus memikirkan nama "rumah cinta-kasih".
Rumah dimana setiap orang boleh menemukan pengharapan hidup menjadi lebih baik setelah memasuki rumah itu. Rumah ini harus diusahakan walaupun hal ini tidak mudah untuk dilakukan.
Dengan pertolongan Allah semua pasti akan terjadi.
Pengalaman sore ini ternyata seperti gayung tersambut, dimana seorang sahabat yang ada di Jakarta yang hari itu sedang memikirkan sebuah nama untuk Website yang akan dibuat guna mewartakan pelayanan kecil yang akan dilakukannya bersama dengan rekan-rekan lain.
"Pelayanan sekecil apapun harus dimulai untuk memberi warna indah pada kehidupan ini dan pelayanan ini akan bisa berjalan kalau ada wadah yang mewartakannya dan menggugah hati orang banyak untuk berani terlibat dan hal ini akan mungkin terjadi dengan adanya rumah yang bernama website".
Sewaktu rekan itu bertanya kepada saya apa nama yeng cocok untuk website yang akan dibentuk, saya langsung menjawab "Domus karitatis" dan rekan itupun menyetujuinya serta akan menjadikan nama ini sebagai nama website yang sedang dipersiapkan.
Sejak waktu inilah nama itu disetujui sebagai nama website yang sedang dirancang oleh rekan-rekan di Jakarta.
Yang menakjubkan adalah pribadi-pribadi yang masuk menjadi pelopor website ini.
Semua adalah pribadi lama yang pernah akan membuat website untuk sebuah karya yayasan tetapi karena ada banyak kendala akhirnya tidak terjadi dan setelah pertemuan dengan salah satu rekan saya ternyata semua bisa berjalan dengan baik tanpa harus didahului dengan pertemuan resmi dan pemikiran yang "njlimet".
Allah yang menggerakkan dan Allah pula yang membimbing hingga website ini terbentuk dan pekerjaan pertama yang dilakukan adalah program cinta membantu seorang nenek yang bernama nenek Kartini.
Sungguh luar biasa yang telah dilakukan oleh Allah.
Dalam waktu yang sangat singkat semua berjalan dengan baik dan pelaksanaan program keberpihakan kepada cinta inipun sudah final akan dimulai pada awal bulan ini yaitu merenovasi rumah nenek Kartini ini.
Dinegeri yang menjunjung nama besar RA Kartini ternyata ada "kartini" yang lumpuh tidak bisa melakukan aktifitas dan mobilitas dengan baik sekaligus tinggal dalam "gubuk" yang sangat memprihatinkan.
Dan dari nama "kartini" pula cinta boleh mulai dilakukan melalui website ini dan sehingga boleh semakin memuliakan Allah yang telah mengirim pribadi-pribadi istimewa dalam pembentukan website ini dan lebih mengagumkan lagi dengan mengirim "ANDA" yang bersedia membaca website serta memiliki kerelaan membantu program renovasi hingga program ini boleh akan dimulai awal bulan Juni.
Berawal dari doa, dilanjutkan karya cinta berbagi buah dan saat ini sedang mempersiapkan karya sederhana merenovasi rumah nenek Kartini.
Ternyata dengan ijin dan berkat Allah "Domus Karitatis" ini akan menjadi rumah bagi setiap orang yang ingin merasakan cinta.
Memang penulisan "domus karitatis" sebenarnya kurang tepat dan cenderung salah tetapi tidak jadi apa dan ini malah melambangkan kesederhanaan dari setiap pribadi yang terlibat didalamnya karena tidak memiliki latar belakang yang "hebat" dan hanya mengandalkan kemampuan yang ada serta kemampuan utamanya adalah Allah sendiri.
Semoga semua dalam perlindungan Tuhan dimana dalam rumah bernama "domus karitatis" inilah Bunda Maria menjadi Ibu dan Allah menjadi kekuatannya.
Salam dalam cinta membangun dunia baru dalam rumah bernama "domuskaritatis.blogspot.com".
(petrusp)

Sabtu, 24 Mei 2008

Impian Nenek Kartini (1)





















Nenek Kartini,

Dulu.....Bu Kartini mengabdi sebagai pembantu rumah tangga dan tukang cuci pada sebuah keluarga di Kelapa Gading selama bertahun-tahun....hingga 2 tahun yang lalu, tiba2 ia terkena stroke ...Tanpa pernah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang layak karena minimnya dana menjadikan ia 'lumpuh' dan keadaan ekonomi keluarganya pun semakin terpuruk. Saat bertemu dengan nenek Kartini, ia sudah 2 tahun lumpuh dan hanya hidup di atas ranjangnya yang terbuat dari kayu2 sisa, dengan kasur yang dibuatnya sendiri dengan mengganti kapuk dengan kain2 sisa. Gubuknya pun telah penuh tambalan kardus....juga atapnya yang penuh dengan lembaran2 plastik yang disusun2 untuk menahan bocor...satu2nya harta yang masih ada....berupa sebuah tv kecil yang tersimpan rapi disebuah lemari butut...itupun sudah rusak sejak beberapa bulan yang lalu. Nenek ini tinggal bersama 2 orang anaknya...yang perempuan sudah menikah beranak 6 dan penghasilan sang suami sebesar 10rb per hari dengan menarik becak sewaan...sedang anaknya yang pria seorang pemulung. Pernah satu kali, kami datang ke rumah nenek....sekitar jam 2 siang waktu itu....kami tanya apakah nenek sudah makan...dia bilang 'belum'....kami tanya 'loh kok belum makan? kenapa?'....tiba2 dia menitikan air mata....dia bilang 'yah gimana lagi....wong anak2 saya juga susah...' untung hari itu kami memang membawa nasi bungkus....kalo nggak...ntah seberapa besar rasa bersalah yang harus kami bawa pulang dalam hati .... membiarkan seorang nenek tua tidak makan seharian...sementara kami pulang dengan makanan tersedia lengkap dengan lauknya dirumah. Inilah 'pengalaman hati'.....'harta karun Allah'.....sebuah 'harta karun' yang'tersembunyi' bukan didalam gudang besi tahan api, bukan di gunung tinggi yang sulit didaki....tetapi di kedalaman hati yang penuh cinta. Inilah 'panggilan hati' .... 'karya cinta Allah' .... yang dianugerahkanNya kepada kita sebagai tanda kehadiranNya, tanda kebersamaanNya dalam kehidupan kita dan menjadi kewajiban kitalah untuk membagikan cintaNya, harta karunNya kepada semua orang .....untuk 'memanggil' mereka semua yang telah dipilihNya untuk bekerja bagiNya. Terpujilah Allah Bapa disurga karena kebesaran cintaNya, karena kuasa panggilanNya...... demi nama PutraNya, biarlah semuanya ini terjadi demi kemuliaan namaNya dan dipersembahkan HANYA demi kebesaran kerajaanNya dan demi kesetiaan kami untuk mengabdi kepada hati KudusNya.
Salam dalam cinta dan kebersamaan, bergandeng tangan membangun dunia baru
(Vico Yashinta)

"Orang Kecil" di Tengah Kota Besar (1)