Rabu, 04 Juni 2008

Impian Nenek Kartini (2)



Hari senin (2/6/2008) kemarin, rumah nenek sudah rata dengan tanah....
Bata sumbangan seorang Bapak sudah ditumpuk rapih didepan gang rumah nenek dan malam ini ... pasir sumbangan seorang Ibu akan tiba. Saat ini, nenek tinggal dirumah anaknya yang perempuan....ternyata rumah inipun
tidak lebih baik dari gubuk nenek dulu....dinding gedeknya sudah miring dan penuh dengan tambalan2 kardus, atapnya bocor disana-sini....:(( saya tidak tau harus berbuat apa.

Saat berbincang2 dengan nenek dan cucu2nya....'terbongkarlah' sebuah cerita bahwa saat ini....ada 2 orang cucunya yang belum bayar uang sekolah selama 8 bulan dan 2 bulan sebesar Rp.15.000,-/bulan padahal jika uang sekolah ini belum mereka lunasi
sampai akhir tahun ajaran ini....maka mereka tidak boleh menerima raport....:((
Dengan malu2 kemarin... nenek cerita bahwa dulu ketika dia masih bisa bekerja
sebagai pembantu rumah tangga....kehidupan mereka 'cukup' ... paling tidak mereka
selalu bisa makan....tidak seperti sekarang....:(( kalo ada beras ... ya makan
nasi...kalo nggak ada ... yah semoga masih ada mie instant....
Lalu anaknya nenek tiba2 menimpali....
"Iya kalo ada....kalo lagi nggak ada apa2 sama sekali....yaa udah....nggak
makan...paling anak2 setelah pulang sekolah langsung aja saya suruh tidur supaya
tidak terlalu ngerasain laparnya..."
Sungguh saya tidak mampu berkata apa2, saya hanya terdiam......

Sepulangnya dari Cilincing, hati saya gelisah bukan kepalang....saya tidak tau harus
bagaimana....
Hari ini...saya lebih memilih untuk tidak ke Cilincing....saya tidak tega melihat 'kehidupan' mereka.....
Namun siangnya....saya akhirnya memutuskan untuk sedikit berbelanja susu dan biskuit untuk nenek dan cucunya besok.....yah paling tidak....untuk beberapa hari kedepan,
mereka bisa menikmati 'barang mewah' yang namanya susu dan biskuit ... :))

Salam dalam cinta dan kebersamaan membangun dunia baru.
(hamba Tuhan)